SUMENEP, RINGSATU.Net – Konsultan Pengawas Cv. Castella mengaku bahwa beton precast U-Ditch yang digunakan pada saluran drainase konstruksi proyek pelebaran jalan pertigaan pasar Ganding-Lenteng Barat hasil produksi Internal perusahaan pelaksana konstruksi proyek.
Perusahaan yang dimaksud oleh konsultan pengawas yaitu Pt. Menara Inti Jaya Group selaku pelaksana pekerjaan sekaligus Supplier Pengadaan beton precast U-Ditch yang digunakan pada saluran drainase.
Pengakuan tersebut diutarakan saat dikonfirmasi oleh media Ringsatu di lokasi, menyusul adanya indikasi kualitas dan mutu beton precast U-Ditch tidak sesuai dengan Ekspektasi warga setempat.
Diakui oleh Farid selaku konsultan pengawas pekerjaan, bahwa sejumlah kondisi fisik beton U-Ditch yang digunakan pada saluran drainase yang bersumber dari dana DAK Bidang Jalan sebesar Rp. 19,6 miliar ketebalannya tidak sesuai Spek dan tidak presisi dengan daya tekan harus K 350.
“Ada beberapa beton U-Ditch ditolak karena tidak sesuai dengan Spek, ada tebalnya yang kurang terus presesinya kurang serta dilihat secara visual tidak seperti pabrikasi,” ungkap Farid pada media Ringsatu, Jumat (5/7/2024).
Farid menambahkan, sebelumnya telah berkirim surat berupa teguran kepada pelaksana proyek Pt. Menara Inti Jaya Group untuk menghentikan sementara pekerjaan pemasangan beton U-Ditch.
Farid menegaskan, meski telah terpasang sebagian namun hingga saat ini pemasangan beton U-Ditch belum dimasukkan pada kemajuan progres pekerjaan.
“Yang penting dari pihak konsultan kami sudah menegur kalau dari pihak pelaksana mau melanjutkan yang penting kita belum memprogres pekerjaan ini, artinya kami tidak menerima pekerjaan ini dan keputusan final ada di PPK,” tegas Farid.
Menanggapi persoalan tersebut, warga meminta kepada pihak Kuasa Pengguna Anggaran (PA) dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Sumenep, agar tidak berpangku tangan dan harus bertindak dengan tegas dan bertanggungjawab.
“Kami berharap Dinas terkait bisa turun meninjau ke lokasi, biar dapat melihat langsung kondisi fisik beton U-Ditch seperti apa sehingga dapat membedakan antara pabrikasi dan bukan,” terang Warga setempat, Sabtu (6/7/2024).
Warga yakin dan dapat memastikan bahwa beton U-Ditch tersebut bukan pabrikasi tapi dibuatan secara manual yang diduga diproduksi oleh pelaksana sendiri (Make On Set).
Sebab, Pada proses pemasangan dengan cara diangkat oleh alat berat didapati U-Ditch tersebut retak dan pecah terbelah menjadi dua bagian.
“Saat diangkat oleh bego tiba-tiba pecah terbelah menjadi dua dan bukti itu masih kami simpan sebagai dokumentasi, segampang itukah daya tahan K 350 yang dikatakan oleh konsultan pengawas,” pungkasnya.
Hingga berita ini di tayangkan, media ini belum dapat memintai keterangan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUTR Kabupaten Sumenep, berkenaan dengan hari libur selain keterbatasan akses informasi.