Ledakan Dirumah Ketua KPPS Potensi Ancaman Pasca Pemilu

IMG 20240220 WA0028

PAMEKASAN, RINGSATU.net – Ledakan yang terjadi di rumah Ketua KPPS Desa Nyalabu Daya,Dusun Timur RT 01/ RW 04 kecamatan/ Kabupaten Pamekasan berpotensi sebuah ancaman, Senin dini hari 19/2/2024.

Diduga ledakan itu terjadi setelah pelaksanaan Pemilu 2024 pada Rabu 14/2/2024 sekira pukul 02.40 wib. Peristiwa ledakan di rumah Ketua KPPS Kusairi 53 tahun merupakan peristiwa ancaman.

Bacaan Lainnya

Menurut keterangan Kusairi yang berprofesi seorang guru SD di Sampang sekaligus Ketua KPPS Desa Nyalabu Daya kepada sejumlah awak media menjelaskan, saya tidak tahu akan kejadian ini, karena pada saat terjadi ledakan itu saya dan keluarga sedang tidur lelap, hanya saja saya sadar saat kejadian itu melihat kaca kamar samping kamar tidur pecah, perkiraan itu pecah takutnya rak saya roboh mengenai kaca tersebut.

“Jadi mendengar kaca pecah seketika itu saya keluar dari pintu sebelah barat ke timur dan setelah keluar saya bertemu dengan tetangga saya yang kemudian tetangga saya berkata di rumah sayalah yang terdengar ledakan dari situlah saya terkejut karena saya sendiri pun tidak sadar,’ ungkap Kusairi pada Selasa (20/2/2024) pagi.

Tak menunggu lama, setelah mendengar cerita tetangga langsung bergegas ke rumah belakang dan setibanya di rumah itu, sudah banyak orang di rumah tersebut.

Lanjut Kusairi, rumah ini ditempati hanya siang saja itu pun sewaktu waktu kadang malam juga ditempati oleh anak sulung saya dan sebelum jam 21.00 wib masih ditempati oleh anak saya Ani. Dan sekitar pukul 02.00 wib anak saya pindah dari rumah itu ke rumah selatan.

Untuk penyebab ledakan sendiri saya belum menerima informasi terkait apa yang menyebabkan ledakan ini. Saat kejadian itu saya dan anak saya langsung ke Polsek Kota untuk dilakukan pemeriksaan dan berlanjut ke Polres Pamekasan, ujarnya.

Disinggung soal memiliki musuh, Kusairi mengatakan selama pelaksanaan Pemilu saya berperan sebagai Ketua KPPS dan sama sekali tidak ada kecurigaan, dikampung saya terlebih musuh, saya tidak merasa punya musuh, jika kemungkinan ada saya pun itu tidak tahu soal itu.

“Terkait unsur penyebab ,sama sekali tidak bisa saya memprediksi karena saya dengan tetangga di sini memiliki hubungan baik dan tidak ada apa apa, jika ada yang benci itupun saya tidak paham,” terangnya.

Sedangkan penyebab dari ledakan ini tidak bisa diprediksikan apa penyebabnya dan ini saya kira kemungkinan ada ini tidak ada unsur dengan pemilu. Sebab selama pelaksanaan Pemilu itu tidak mungkin karena pada saat saya menjadi ketua KPPS saya sudah melaksanakan sebagaimana mestinya serta taat aturan/ mengikuti aturannya, pungkasnya.

Sementara kerugian yang ditafsirkan akibat peristiwa ledakan ini ± Rp 15 juta. (Icha)

Pos terkait