Wakapolres Pamekasan Imbau Agar Masyarakat Tidak Panik Dengan Ulat Amerika

IMG 20240224 WA0070

PAMEKASAN, RINGSATU. Net – Beredarnya video tentang ulat Amerika yang mematikan telah menggegerkan warga Kota Gerbang Salam.

Durasi video yang beredar di medsos 14 detik tersebut, khususnya di Pamekasan menjadi santer dikalangan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Pasalnya, dalam video tersebut, masyarakat Indonesia di himbau untuk berhati-hati. Karena dikabarkan sudah ada korban jiwa yang merenggut 16 nyawa anak setelah memegang ulat bulu tersebut.

Hal itu, dijelaskan oleh Wakapolres Pamekasan,Kompol Andy Purnomo dalam konferensi pers yang berlangsung pada Jumat 23 Februari 2024 dikatakan,
pihaknya sudah mengetahui video ulat Amerika yang informasinya mematikan tersebut.

Video itu beredar di sejumlah grup WhatsApp. Namun, pihaknya memastikan bahwa ulat tersebut sebenarnya tidak ada di Indonesia.

”Jadi, masyarakat diharapkan tetap tenang dan jangan gampang percaya pada video yang beredar. Karena jika itu ulat Amerika, tidak mungkin sampai ke Indonesia, apalagi Pamekasan,” sebutnya.

Semua jenis ulat bulu mematikan atau tidaknya, menurut dia bergantung pada gradasi atau tingkat alergi pada manusia itu sendiri. Jika memang alergi berat, hendaknya segera diobati ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat, ujarnya.

”Segera diobati ke faskes agar tidak semakin parah dan mengancam keselamatan jiwa,” pintanya.

Wakapolres Pamekasan Kompol Andy Purnomo menyatakan, video ulat Amerika dengan ciri berwarna hijau, berukuran cukup besar, dan menempel pada daun sempat meresahkan masyarakat. Sebab, video tersebut beredar di beberapa grup media sosial (medsos).

”Dalam video yang di-posting di medsos X oleh pemilik akun @tanyarifes yang kemudian viral di grup WhatsApp itu pada Kamis (22/2) itu kami pastikan hoaks,” jelasnya.

Andy Purnomo menegaskan, hal tersebut sudah diungkapkan oleh dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta, Slamet Raharja. Kalau, ulat tersebut berjenis ASP dari Amerika Serikat,Sabtu (24/2/2024).

”Efek samping dari ulat tersebut tidak fatal. Kecuali, orang yang menyentuh ulat itu memiliki alergi yang sangat parah. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, ulat itu tidak ada di Indonesia,” pungkasnya.(ica)

Pos terkait