Wakil Pimpinan DPRD Sumenep Pastikan DKS Gelar Art 2024

IMG 20240329 035447 copy 757x426 664x374 1
Foto: Wakil Pimpinan DPRD Sumenep Faizal Mukhlis Bersama sejumlah Pengurus DKS

SUMENEP, RINGSATU.net – Potret kurang matangnya tata kelola kesenian di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menjadi pengantar diskusi hangat seraya menunggu buka puasa bersama di emperan dalam Sekretariat Dewan Kesenian Sumenep di Jalan Delama Pajagalan, Kamis (28/03/2024).

Wakil Pimpinan DPRD Sumenep Faizal Mukhlis, di hadapan pengurus DKS, mengharapkan peristiwa tawuran antar kelompok seni dalam satu kegiatan yang sudah terjadi itu ke depannya tidak terulang kembali.

Bacaan Lainnya

“Kita berharap tidak terulang lagi ke depan,” harap Faizal Mukhlis, di hadapan pengurus DKS, saat buka bersama pengurus DKS Sumenep.

Wakil Pimpinan DPRD Sumenep Faizal Mukhlis mengaku kaget begitu peristiwa tawuran itu viral di media sosial dan mendapat respon yang kurang baik di masyarakat.

“Peristiwa itu tidak seharusnya terjadi mengingat Sumenep menjunjung tinggi nilai-nilai kesantunan dan budaya yang terkenal halus,” kata Faizal Mukhlis.

Wakil Pimpinan DPRD Sumenep ini lantas meminta pemerintah, khususnya Disbudporapar setempat memperhatikan betul gelaran tontonan di ruang publik yang resistensinya tinggi.

Faizal Mukhlis juga menyayangkan, DKS tidak dilibatkan dalam satu pun peristiwa kesenian yang digagas Disbudporapar.

Dalam diskusi hangat tersebut, Wakil Pimpinan DPRD Sumenep Faizal Mukhlis berharap DKS menyiapkan program yang bisa dikerjakan pada tahun 2024.

Bahkan ia berjanji merelakan pokirnya untuk membantu membiayai terlaksananya peristiwa kesenian yang diharapkan dapat menjadi teladan bagi banyak event kegiatan Disbudporapar.

Sementara Ketua DKS Turmidzi Djaka menyambut baik tawaran tersebut dan secara teknis akan dirumuskan dalam konsep penyajian karya.

Turmidzi Djaka menyampaikan keinginannya untuk memfasilitasi karya seniman Sumenep sebagai pemantik untuk berbicara di pentas nasional.

“Bayangan kita kalau di Jawa Timur punya Jatim Art Forum, Jogja memiliki FKY dan Jakarta punya Jakarta art Festival, Sumenep harus punya. Kegiatan itu, nantinya mewadahi betul karya-karya Seniman Sumenep,” terang Ketua DKS Sumenep. (surah)

Pos terkait