SAMPANG, RINGSATU.Net – Proyek pembangunan saluran irigasi yang berasal dari Kemeterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyak (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas yang berada di titik pekerjaan di Desa Asemnonggal, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, saat ini sudah mulai dikerjakan. Jum’at, (22/11/2024).
Namun, program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI) yang digarap oleh Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa) Sandi Putra itu dugaan kuat tidak sesuai dengan perencanaan dan petunjuk tehnis (Juknis) serta disinyalir tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) yang telah ditentukan.
Sebab, itu terlihat dari bentuk bangunan saluran yang diduga ada kejanggalan. Karena menurut hasil monitoring media RINGSATU.Net pada Kamis (21/11/2024), dilokasi terlihat dibawah bangunan saluran ditemukan minimnya pekerjaan galian tanah dan pasangan batu pondasi. Sehingga proyek yang biayai melalui APBN Tahun 2024 dengan dana sebesar 195 juta itu patut dipertanyakan.
Selain itu, proyek saluran irigasi P3A-TGAI itu minimnya pengawasan oleh petugas tenaga pendamping masyarakat (TPM). Sebab, saat media ini kelokasi tidak kelihatan petugas TPM di tempat. Padahal proyek saluran itu sedang dalam tahap pekerjaan pemasangan batu.
Menurut pekerja (Tukang) saat ditanya media ini dilokasi, dirinya mengatakan bahwa proyek saluran itu baru sekitar 11 hari mulai pekerjaan. Pihaknya mengungkapkan bahwa ketua dari hippa Sandi Putra itu adalah seorang pria bernama Seli.
“Proyek saluran ini mulai dikerjakan sudah berjalan sekitar 11 hari. Kalau ketuanya bapak Seli. Kalau petugas pendamping biasanya datang kesini mas, kemarin ada tapi gak tau sekarang ini kok tidak datang,” kata tukang saat ditanya media ini dilokasi. Kamis, (21/11/2024).
Sementara itu, Penjabat (PJ) Kepala Desa Asemnonggal Ahmad Arif Maulidi saat dikonfirmasi media ini membenarkan bahwa wilayah di desa nya saat ini kecipratan proyek saluran iringasi. Akan tetapi, terkait ketua dari Hippa Sandi Putra berkemungkinan adalah pria bernama Seli seperti yang diungkapkan oleh pekerja dilokasi.
“Wa’alaikumsalam, ya bisa aja yang itu punya Seli. Karena asemnonggal itu ada tiga mas,” paparnya.
Ditanya nomer kontak telepon seorang pria bernama Seli untuk dikonfirmasi, Ahmad Arif Maulidi mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki kontak person ketua Hippa Sandi Putra.
“Mohon maaf mas saya tidak punya nomernya. Tapi kalau tukang menyebut Seli ketuanya ya benar berarti,” tandasnya.
Perlu diketahui, sampai berita ini dimuat media ini belum terhubung kepada seorang pria yang bernama Seli. Akan tetapi media RINGSATU.Net akan terus berupaya melakukan konfirmasi lanjutan perihal proyek saluran irigasi P3A-TGAI yang digarap oleh Hippa Sandi Putra.