SAMPANG, RINGSATU.Net – Proyek pembangunan saluran dari program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI) yang digarap oleh kelompok Hippa P3A Tambelangan Maju di Desa Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menjadi sorotan. Sabtu, (21/12/2024).
Pasalnya, proyek saluran irigasi yang di salah satu titik berada di sepanjang pinggir jalan itu berasal dari Kemeterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyak (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas yang dibiayai melalui anggaran pendapatan belanja negara (APBN) TA 2024 senilai Rp195 juta itu dinilai tidak tepat sasaran serta dugaan kuat tidak sesuai dengan perencanaan.
Menurut pantauan saat media RINGSATU.Net pada Jum’at (20/12/2024) monitoring ke lokasi, diduga minimnya pekerjaan pasangan batu pondasi, dan juga proyek saluran irigasi tersebut diletakkan di tadah hujan. Sebab, di sekitar lokasi tidak ditemukan sumber mata air yang mengalir ke saluran untuk di alirkan ke lahan pertanian warga. Sehingga asas manfaat proyek saluran irigasi tersebut patut dipertanyakan.
Selain itu, pelaksana proyek irigasi P3A Tambelangan Maju itu diduga mengabaikan UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukan Informasi Publik (KIP) yang mana mengatur tentang hak warga negara untuk memperoleh informasi publik. Sebab, dilokasi kegiatan tidak ditemukan papan informasi proyek yang berada dikolasi.
Perlu diketahui, setiap kegiatan fisik yang dibiayai oleh negara wajib memasang papan informasi proyek. Sebab dari situ, masyarakat bisa mengetahui asal muasal dan besaran anggaran proyek yang sedang digarap.
Namun sayang seribu kali sayang, proyek yang dibiayai melalui APBN TA 2024 itu tidak dilengkapi dengan papan informasi. Sehingga dalam tahap pelaksanaannya pun potensial akan terjadinya penyimpangan.
Saat ditanya ke warga sekitar, dirinya mengungkapkan bahwa proyek saluran irigasi tersebut belum selesai dikerjakan. Dirinya juga mengatakan bahwa disekitar lokasi tidak ada sumber mata air.
“Ini belum selesai dikerjakan tinggal pekerjaan lantai dasar saluran dibawah. Ini tidak dikerjakan karena cuaca hujan yang terus menerus sehigga adanya genangan air hujan sawah yang sulit di keluarkan. Kalau sumber mata air tidak ada,” ungkap warga dilokasi. Jum’at (20/12/2024).
Sementara itu, Abdul Holik Ketua kelompok Hippa P3A Tambelangan Maju saat dikonfirmasi media RINGSATU.Net membenarkan bahwa belum dilajutkan pekerjaan disebabkan terjadinya curah hujan terus menerus sehinnga pekerjaan sementara tidak dilakukan.
Lebih lanjut Abdul Holik menjelaskan bahwa dirinya akan segera melanjutkan pekerjaan pembangunan saluran tersebut.
“Iya benar itu tinggal pekerjaan dilantai dasar saluran. Itu kendala hujan sulit untuk menyedot genangan air kalau lima hari tidak hujan mungkin bisa kering dan akan dilanjukan pekerjaan,” katanya.
Terkait ada salah satu titik penempatan saluran irigasi diletakkan di sepanjang pinggir jalan, Abdul Holik menyebut bahwa itu sudah kontrol oleh pihak konsultan. Dirinya juga dan meng iya kan bahwa terkait ada lokasi dipinggir jalan dan sudah disetujui oleh pihak konsultan.
Namun terkait dana proyek, Abdul Holil menyampaikan bahwa belum cair 100%. Perihal tidak adanya papan informasi, dirinya tidak berkilah bahwa memang tidak dipasang.
“Iya itu kan sebelum pelaksanaan sudah di datangi oleh konsultanya dan di kontrol dan Iya tidak apa apa (disetujui). Dana belum cair semua tinggal pencairan tahap dua. Papan informasi proyek memang tidak ada karena belum ada. Yang ada dan waktu di foto pendamping hanya patok volume itu saja,” paparnya.