SUMENEP, Ringsatu.net – Sejumlah titik lokasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur gagal dimanfaatkan.
Gagalnya pemanfaatan program tersebut membuat masyarakat tidak dapat mengakses layanan air minum dan sanitasi untuk pengembangan yang berkelanjutan dalam rangka meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Diketahui saat ini, di dua titik lokasi Pamsimas yang gagal dimanfaatkan terletak di Desa Banaresep Barat dan Desa Lenteng Timur.
Menurut salah seorang tokoh masyarakat Banaresep, Rusfandi mengakui Program Pamsimas yang dibangun sejak tahun 2017 lalu tidak dapat di operasikan.
Rufandi menjelaskan, Usai di kerjakan tidak ada kendala, bahkan telah di uji debet airnya cukup memadai serta dinyatakan layak untuk di operasikan.
Namun setelah beberapa bulan kemudian kata Rusfandi, tandon air mulai mengalami kebocoran serta mesin air (sibel) mati dan tidak bisa diangkat dengan rencana mau dilakukan perbaikan.
“Sempat beberapa bulan usai proyek itu selesai dapat di manfaatkan dan sempat dialirkan, tapi setelah itu mengalami kendala”, Ujar Rusfandi, Senin (18/9/2023) saat di hubungi media ini.
Dirinya berharap kepada pihak Pemerintah Daerah terutama kepada pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Sumenep Pamsimas di Desanya dianggarkan untuk dapat difungsikan kembali.
Di samping itu, nasib yang sama juga terjadi pada program Pamsimas di Desa Lenteng Timur.
Menurut salah seorang warga setempat memaparkan, bahwa penyediaan air minum dan sanitasi di Desanya tidak maksimal.
Program tersebut yang terletak di Dusun Samondung Desa Lenteng timur merupakan kawasan yang tidak kekurangan air bersih.
“Yang saya tahu tandon airnya itu bocor, dan masyarakat kurang respons soalnya sumber mata air di sini cukup memadai jadi bukan masuk katagori kawasan kering”, Katanya, dan enggan disebut namanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Ir. Ery Susanto, melalui Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) Kabupaten Sumenep, Dedi Falahuddin mengatakan, pada saat serah terima itu semuanya berfungsi.
Tinggal bagaimana Desa dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada untuk dioptimalkan.
“Kalau Desa semangat saya kira pasti jalan karena air itu merupakan sebuah kebutuhan”, Ujarnya saat dikonfirmasi Media ini, Selasa (19/9/2023).
Mengenai penentuan titik lokasi Pamsimas, Dedi Falah mengatakan hasil dari usulan aspirator pusat bisa juga dari Daerah.
Namun ketentuan titik lokasi tersebut lebih banyak dari usulan aspirator pusat karena program Pamsimas tersebut dari dana APBN.
“Pamsimas itu dari APBN jadi lebih banyak usulan dari aspirator”, Katanya.
Kendati begitu, pihaknya pada tahun 2024 nanti akan melakukan pendataan terhadap Desa-Desa yang kegiatan air minumnya tersebut bagus.
Di mana Desa yang kegiatan air minumnya bagus Dinas PUTR berjanji akan diberikan pengembangan kapasitas.
“Makanya kita cek dulu mana yang jalan mana yang tidak”, Terangnya.
Di samping itu, Pembangunan Program Pamsimas yang selama ini tidak aktif memberikan layanan air minum dan sanitasi lantaran faktor ada kerusakan dianjurkan untuk mengajukan permohonan bantuan.
“Kalau memang rusak silakan ajukan bantuan”, Pungkasnya. (Red)