SUMENEP, RINGSATU.Net – Penggunaan beton precast U-Ditch sebagai saluran Drainase pada kegiatan Pelebaran Jalan Pertigaan Pasar Ganding, Sumenep, mutu dan kualitasnya diragukan.
Pasalnya, kondisi sejumlah beton U-Ditch terlihat banyak bolong dan bekas polesan semen sehingga diyakini tidak memenuhi syarat kekuatan.
“Kondisi betonnya banyak bekas tempelan semen dan itu kelihatan jelas ada juga yang bolong hingga batu cornya kelihatan, beda jauh dengan pabrikasi beton precast U-Ditch yang digunakan untuk gorong-gorong bermerek Calvary padat dan halus,” ungkap warga setempat yang tidak berkenan namanya disebut, Jumat (5/7/2024).
Ia menduga kuat, bahwa beton U-Ditch yang digunakan untuk saluran Drainase oleh Pt. Menara Inti Jaya Group selaku pelaksana dengan nilai anggaran Rp. 19,6 miliar tersebut bukan hasil pabrikasi.
Namun hasil buatan yang dilakukan secara manual (Make On Set) yang tidak terjamin daya kekuatannya, sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Diketahui, terdapat sobekan bahan material triplek yang masih lengket pada sejumlah hasil produksi beton U-Ditch yang digunakan pada saluran Drainase konstruksi proyek.
Bahan material triplek tersebut diduga kuat digunakan sebagai sarana alat cetak pada pembuatan beton U-Ditch.
“Saya yakin beton U-Ditch itu hasil buatan sendiri bukan pabrikasi, jadi pasti tidak sesuai dengan standar proyek,” terangnya.
Disisi lain, konsultan pengawas Cv. Castella Farid menegaskan, bahwa penggunaan beton precast U-ditch yang digunakan untuk saluran drainase konstruksi proyek harus pabrikasi dengan kekuatan beton K 350 sesuai dengan SNI.
“Harus pabrikasi dengan daya tekan K350 sesuai dengan Standar Nasional Indonesia,” ujar Farid kepada media Ringsatu, Jumat (5/7/2024).
Farid mengaku, ada beberapa mutu dan kualitas beton U-Ditch tidak memenuhi syarat serta dari segi ketebalan masih ada yang kurang sehingga ditolak dengan di tandai silang berwarna merah.
“kalau pabrikasi pasti sudah presisi secara visual juga pasti bagus,” ungkap Farid.