Study Tiru, Desa Kebaron Dapatkan Motivasi Pengembangan Wisata Kaki Bumi Kebun Jambu Dari Pujon Kidul

GridArt 20231210 134946080 1 scaled

SIDOARJO. RINGSATU.net – Desa Pujon Kidul kini berkembang menjadi sebuah Desa pusat kunjungan belajar bagi Desa atau daerah lain. Contohnya hari Sabtu, 9 Desember 2023 menjadi kunjungan study tiru oleh beberapa desa se-Jawa Timur bahkan sampai desa-desa se-Indonesia. Seperti yang di lakukan BumDes Desa Kebaron Kecamatan Tulangan, Sidoarjo ini, juga melakukan study tiru belajar tentang kemajuan Desa Wisata di Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.

Suwito Kepala Desa Kebaron mengatakan,  memang saat ini desa Kebaron juga dikenal sebagai desa *Wisata Kaki Bumi Petik Jambu* yang sering mendapat kunjungan dari beberapa pelajar atau mahasiswa untuk menikmati rasa manis jambu yang masak dipohon dan mengetahui beberapa jenis buah jambu, akan tetapi wisata kaki bumi petik jambu ini masih butuh biaya untuk pengembangan sehingga bukan hanya Petik Jambu saja, nantinya kita akan membangun banyak wahana dan lain- lainnya di area TKD ( Tanah Kas Desa ) seluas kurang lebih 4,6 Hektar untuk wisata Kaki Bumi Petik Jambu di Desa kita.” Kata Suwito dalam penyampaian di Gedung pertemuan desa Pujon Kidul

Bacaan Lainnya

 

Diwaktu berbeda, Anas Taufik Kaur Keuangan bendahara desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang pada saat pemaparannya mengatakan liku liku pengembangan untuk menjadikan Desa Wisata Cafe Tengah Sawah yang saat ini PAD ( Pendapatan Asli Desa ) bisa mencapai hingga 3 Miliar, akan tetapi tidaklah mudah perjalanannya juga panjang Karena pembiayaannya didapat dari Apbdes yang juga untuk kepentingan masyarakat di desa Pujon Kidul sendiri.

Desa Pujon Kidul dulu membangun wisata Cafe Tengah Sawah beberapa tahun juga banyak protes dari warga sendiri, karena cukup lama ApbDes kita fokuskan ke pembiayaan Wisatawan Cafe Tengah Sawah.

Kenapa ?

Karena pembiayaan tersebut, kita juga menghentikan pembangunan dibeberapa dusun, satu misalnya perawatan jalan desa dan lain lainnya.” Kata Anas Kaur keuangan Desa Pujon Kidul

Sekarang ini, dengan tekat dan kerja keras yang baik, jujur dan bekerjasama dengan BPD, LPMD dan Tokoh masyarakat untuk menjadikan BumDes desa Pujon ini dari segala bidang wisata, seperti Pertanian,  olahraga, dan lain lainnya.” Tambahnya Anas Taufik

Jangan sampai, sekarang ini desa Kebaron datang untuk study tiru dan tahun depan melakukan study tiru lagi, karena kerja keras dan kebersamaan itu kunci suksesnya untuk pengembangan wisata Kaki Bumi Petik Jambu didesa Kebaron Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo.” Pungkas Anas Taufik

Suwito melanlanjutkan didalam komunikasi study tiru mengatakan, bersama komunitas Pemuda dan lembaga karang taruna maupun lembaga pemuda yang ingin belajar dan berdiskusi dalam pengembangan wisata Kaki bumi petik jambu yang kami lakukan merupakan kegiatan rintisan, namun bisa dibilang berhasil.

“Dalam pengembangan penanaman buah jambu yang nantinya kami bertekad menuju Daerah Wisata yang didatangi untuk study tiru sehingga, modal kekuatan berorganisasi, BPD, LPMD, kelompok tani Desa, pemuda kita musyawarahkan dan mempersatukan, agar di Desa Kebaron ini segera mendapatkan dukungan dari investor maupun pihak instansi lain ke BumDes Kebaron, kedepan desa Kebaron bisa menjadi desa mandiri melalui BumDes yang bergerak di bidang Wisata Desa, Olahraga dan lain lain, yang bermanfaat bagi warga masyarakat desa Kebaron sendiri”. Kata Suwito

Nantinya setelah kuat dilembaga kelompok tani serta masyarakat, kepemudaan, kegiatan lain yang dilakukan adalah kegiatan konservasi. Aktivitas kegiatan lingkungan yang dilakukan bersama masyarakat membuat kondisi lingkungan dan alam terjaga sehingga nyaman untuk digunakan sebagai lokasi kegiatan dan dikunjungi. Proses melakukan konservasi, menjaga dan juga memanajeman kawasan yang bagus menjadi alasan banyak kunjungan study banding ke Daerah kami.

Mudah mudahan sepulang dari studi tir di desa Pujon Kidul yang banyak memberi motivasi, nantinya wisata kaki bumi petik jambu desa Kebaron juga banyak didatangi pengunjung, dan juga sebagai desa wisata mandiri dan di tiru desa-desa lainnya dari daerah daerah lain.” Pungkas Suwito.

Pos terkait