SAMPANG, RINGSATU.Net – Proyek pembangunan tembok penahan Tanah (TPT) atau plengsengan di Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, retak. Padahal, plengsengan itu baru beberapa bulan dibangun menggunakan dana desa (DD) tahun anggaran 2024. Senin, (12/08/2024).
Hasil monitoring di lapangan pada Minggu 11 Agustus 2024, proyek tersebut kondisinya sudah retak di beberapa titik. Keretakan plengsengan terjadi mulai dari bagian atas hingga ke struktur bagian bawah.
Kuat dugaan, kerusakan itu disebabkan karena faktor kualitas. Sebab, kalau kualitas pengerjaan bagus, tentu tidak akan mudah retak.
Selain cepat rusak proyek tersebut juga tidak dipasang papan informasi maupun prasasti. Sehingga, warga setempat tidak bisa mengetahui terkait dengan nama kegiatan, volume, dan besaran anggaran dalam proyek itu. Padahal, lokasi proyek sering dilewati warga dan dekat dengan lembaga pendidikan.
Kepala desa (Kades) Blu’uran Moh. Faruk saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui terkait dengan kerusakan proyek plengsengan di lokasi tersebut. Jika kerusakan itu benar terjadi, pemerintah desa akan segera melakukan perbaikan.
“Insya Allah kami perbaiki kerusakan yang ada,” ujar Faruk saat dikonfirmasi awak media. Minggu, (11/08/2024).
Sementara itu, Aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Sampang, Cholil Abdillah meminta pihak kecamatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sampang untuk mengevaluasi semua kegiatan dana desa di Blu’uran. Terutama, kegiatan tahun 2023-2024 karena berdasarkan informasi yang diterima tidak sedikit proyek DD di desa tersebut yang cepat rusak.
“Kalau beberapa bulan saja sudah rusak. Maka, patut diduga kualitas pengerjaan asal-asalan,” katanya.