Ditengarai, Kegiatan PKKMB Kampus UNIBA Sumenep Ala Militer, Sejumlah Mahasiswa Tumbang Hingga Jatuh Pingsan

20240820 131009 scaled
Ribuan Mahasiswa Baru Fakultas UNIBA Sumenep Tengah Melakukan Aktivitas Berjemur Pada Siang Hari Dihalaman Kampus, (foto/ist, ringsatu).

SUMENEP, RINGSATU.Net – Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang saat ini tengah digelar di perguruan tinggi Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Sumenep dinilai sangat ekstrem.

Implementasi bentuk tindakan peloncoan PKKMB ala Militer oleh kakak tingkatnya selaku Komisi Disiplin (Komdis) dengan cara di jemur di bawah terik matahari pada suhu panas rata-rata 32⁰ Celsius di lihat melalui sistem prakiraan cuaca di Kabupaten Sumenep.

Bacaan Lainnya

Ditambah lagi dari pantulan hawa panas yang ditimbulkan dari paving blok di halaman kampus UNIBA, hingga membuat sejumlah mahasiswa baru tumbang dan jatuh pingsan.

Komdis merupakan tim tingkat fakultas yang terdiri atas ketua, sekretaris, dan anggota, yang bertugas membantu pimpinan fakultas untuk mendisiplinkan mahasiswa baru (maba) agar dapat mengikuti jalannya kegiatan dengan lancar.

Sesuai dengan orientasi PKKMB yang juga dapat disebut dengan istilah Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek).

Menurut salah seorang mahasiswa baru dengan identitas dirinya tidak mau disebut menuturkan, bahwa Pra PKKMB dimulai sejak Minggu 18 Agustus 2024.

Pada masa aktif kegiatan PKKMB bagi mahasiswa baru secara rutin mulai beraktivitas dengan cara dijemur kurang lebih 1,5 jam tiga kali dalam sehari, pagi, siang dan sore hari oleh Komdis selaku senioritas UNIBA.

Menurutnya, lantaran tidak kuat berada di bawah panas teriknya sinar matahari dengan kondisi fisik mulai semakin melemah akhirnya sebagian mahasiswa tumbang dan jatuh pingsan.

“Kadang masih mengerjakan tugas kelompok hingga malam, pagi harus pergi lagi mengikuti kegiatan di kampus,” terangnya, Selasa (20/8/2024).

Diungkap, perlakuan Komdis terhadap mahasiswa baru dilingkungan Kampus UNIBA tidak hanya cukup sampai di situ saja.

Untuk jatah makan siang dituntut harus makan sambil berjemur di bawah teriknya panas matahari dari bekal makanan yang di bawa oleh masing-masing mahasiswa.

Kendati demikian, cara makannya harus saling suap antar mahasiswa dikasih deadline waktu terkadang makan 5 detik dan minum 3 detik harus habis.

“Saling suap antar teman kadang hanya dikasih waktu yang sangat singkat, kan tak mungkin bisa habis pak,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut salah seorang mantan mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi Malang bernama Dwi mengatakan, kegiatan tersebut tidak berbanding lurus dan dinilai menyimpang dari definisi PKKMB atau dapat disebut juga dalam istilah Ospek.

Diterangkan, PKKMB maupun Ospek merupakan rancangan kegiatan awal bagi setiap mahasiswa baru yang menempuh jenjang pendidikan di perguruan tinggi agar mahasiswa mengenal dengan lingkungan dan sistem perkuliahannya selain melatih kedisiplinan, dalam tanda kutip tidak harus dijemur berjam-jam disiang bolong.

“Di era saya kegiatan Ospek di kampus bagaimana kita diperkenalkan dengan lingkungan baru dan cara berkoordinasinya pun dilakukan di tempat yang teduh, tidak harus dilatih dengan cara-cara militer,” tegasnya.

Dwi meminta kepada pihak Kampus agar segera memutus mata rantai kegiatan yang terkesan ekstrem dan arogan atas perlakuan Komdis selaku senioritas kepada para calon mahasiswa baru dalam kegiatan PKKMB tersebut.

Sehingga cara-cara tersebut tidak tertanam di dalam mindset mahasiswa baru untuk melakukan aksi balas dendam kepada adik-adiknya secara berkelanjutan nantinya.

“Jika kegiatan PKKMB ala militer ini terus berlanjut maka tindakan tersebut bakal membawa preseden buruk terhadap Kampus UNIBA sendiri,” tutupnya.

Hasil pantauan media ini di lokasi pada Selasa 20 Agustus 2024, hingga pukul 13:10 tadi siang, masih tampak terlihat ribuan mahasiswa baru tengah melakukan aktivitas berjemur di halaman kampus dengan posisi duduk tanpa alas di atas paving blok tepatnya di halaman Kampus UNIBA.

Media ini belum mendapatkan akses upaya konfirmasi terhadap Dekan selaku pimpinan tertinggi di Akademik Kampus UNIBA Sumenep lantaran keterbatasan akses informasi, hingga berita ini di publis.

 

Pos terkait